Soft-hearted person kayak saya ini paling sedih dan simpati lihat kakek/nenek yang masih kerja keras banting tulang di hari tuanya. Di pikiran saya pertama kali biasanya, kemana ya anak-anak beliau ini? Kenapa orang tuanya masih harus banting tulang kayak begini?
Pada tahu penjual camilan manis rambut nenek kan? Itu favorit saya banget karena manis tapi ngga eneg. Baik di Denpasar atau di sini, entah kenapa yang jual selalu adalah kakek-kakek yang sudah renta sekali :(( Duh ini hati bener-bener jlebbb liatnya. Kakeknya biasanya bawa kalengnya dan alat musik gesek itu (apa namanya ya?). Kalau saya kebetulan lihat,saya langsung beli. Tapi sayang sekali jarang bisa lihat karena sore hari lebih sering pergi atau di kamar, dan kamar ini gak deket sama pintu pagar (so gak kedengeran kalo ada pedagang apapun lewat). Pas kebetulan bisa beli, itu bareng sama kawan si Aris. Kakeknya kita ajakin ngobrol. Ternyata tinggalnya di seputaran ITS sana. Jauh sekali kakek ini jalan, sementara saya jalan sampai kampus aja selalu ngeluh (shame on me). Setelah hari itu saya belum ketemu lagi sm kakek penjual rambut nenek. Semoga kakeknya sehat dan bahagia selalu.
Lain hari, lagi belajar persiapan ujian di kampus. Kakek-kakek yang lebih renta lagi dibanding kakek penjual rambut nenek, lagi memulung sampah sendirian. Duh, lagi-lagi jlebb banget rasanya. Berapa umurnya masih harus kerja berat? Seriously stab my heart T__T
Nenek-nenek yang saya lihat jualan sayur pakai gerobak juga ada. Sepertinya gerobak isi sayurannya berat sekali, what a sad sight T____T Neneknya dorong gerobaknya sangat perlahan. Semoga dagangannya laku dan neneknya pulang dengan bahagia.
Hari ini juga lihat kakek-kakek kerja sebagai tukang bangunan. Narik gerobak full berisi batu, yang tampaknya super berat. Pas saya naik motor itu kebetulan agak mepet sama gerobak kakek ini. Si kakek berhenti dan agak kepinggir jalan. Sambil senyum beliau mempersilahkan saya nyalip gerobaknya. Hati yang jlebb karena simpati lihat si kakek tadi jadi terasa agak adem karena si kakek senyum. Artinya dia bahagia kan? Syukurlah si kakek bahagia :)
Lalu juga di depan supermarket-supermarket juga hampir selalu ada kakek/nenek yang duduk jualan Jipang atau kerupuk-kerupukan. Saya akui memang rasanya tidak enak. Tapi untuk sekadar membantu meringankan saya pikir nggak apa-apa kalau saya beli sesekali.
Kakek-kakek penarik becak juga nggak sedikit. Kebanyakan penarik becak kelihatannya sering tidur-tiduran kalau lg nggak ada pelanggan. Tapi untuk kakek-kakek, sekali narik saya rasa butuh tenaga ekstra dan itu juga sangat kerja keras.
Kalau di Denpasar, saya sangat familier dengan nenek yang selalu berjualan korek api dan sabun di lampu merah Teuku Umar siang hari. Itu adalah jalan yang sangat sibuk, jadi saya yakin juga cukup banyak orang yang tahu. Waktu SMA setiap pulang saya selalu lewat sana dan selalu lihat si nenek. Kalau lagi sangat panas menyengat biasanya beliau pakai payung yang sudah sangat lusuh juga. Duh... again... sedih sekali lihatnya... Sayang sekali baru-baru ini saya dengar beriu Dadong (nenek) Lepuk sudah berpulag ke sisi-Nya. Semoga dadong Lepuk berbahagia.
Oh ya, dadong juga pernah tampil di MV nya Nanoe Biroe :) Dadong Lepuk memang lumayan eksis. Hihi.
Bagaimanapun, biasanya saya membantu sebisa saya untuk meringankan. Seperti membeli kue-kuenya dan korannya. Meskipun tidak selalu dan setiap kali sih, tergantung kondisi yang memungkinkan. Perlu ditegaskan saya tersentuh sama beliau-beliau karena semangatnya untuk bekerja keras. Saya sangat amat respek sama orang yang bekerja keras, berapapun usianya. Karena itu meskipun tidak bisa membantu secara langsung, setiap kali melihat kakek/nenek seperti diatas, saya selalu langsung mendoakan dengan doa paling simpel dan powerfull, Semoga Kakek/Nenek Hidup Berbahagia, Semoga Semua Hidup Berbahagia O:)
Hihi. Sekian ungkapan perasaan hari ini.
Saya dan kita semua juga harus selalu bekerja keras dan pantang menyerah ;D
Kenapa?
Karena kebanyakan dari kita bekerja keras untuk menggapai mimpi dan harapan kita yang belum tercapai. Tapi kakek/nenek tadi? Boro-boro mengejar mimpi, mereka mungkin sampai malam masih bekerja keras untuk sekadar memenuhi kebutuhan hidupnya esok hari :)
At last, jangan lupa besyukur juga atas kerja keras kita yang sudah tercapai tadi :)
0 comments:
Post a Comment